Wednesday, August 22, 2007

Laskar Pelangi


Sebagai salah satu buku Sastra yang menyentuh hatiku, kusempatkan untuk sedikit menulis di weblog Andrea Hirata, sang penulis Laskar Pelangi. Just in case sesuatu terjadi pada comment-ku di http://sastrabelitong.multiply.com/ , saya copy-paste sebagai backup...




Assalamualaikum,

Mencari weblog ini, kesasar kemana-mana, and here I am ...

Pertama-tama awalnya aku mau bilang 'menyesal' telah begitu terlambat dipertemukan dengan buku ini, tapi melihat comments teman2 sebelumku, gladly please put me on the list :-) Terimakasih pada mbak Ibeth yang telah meminjamkan buku ini dengan gratis. Ilmu yang berguna kan harus berbagi -- jangan khawatir aku kan terjun serta dalam laskar yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan buku Laskar Pelangi, Insya Allah.

Sebagai orang berlatar-belakang teknik, sangat jarang saya membaca buku setebal ini. Hampir 90% bacaanku adalah artikel-artikel teknik, tersisa sedikit untuk kisah-kisah religi zaman para Nabi dan Rasul, dan tentu saja itu terjadi karena anggapan bahwa membaca karya sastra adalah wasting-time dan tidak bermanfaat. Betapa keliru setelah membaca Laskar Pelangi !

Aku takkan membahas pengaruh buku ini terhadap kehidupan terlalu banyak, hanya mau memberi sedikit komentar ;
Perasaanku mulai 'tidak-enak' ketika 'orang-orang bersarung' itu dibahas. Sejak memutuskan merantau ke Riau 11 tahun lalu, setiap orang yang bertemu denganku selalu mengomentari aksen gaya berbicaraku (yang kubanggakan) yang kurang-lebih mirip dengan orang-orang bersarung tsb. Mengalun, berirama, naik-turun enak-didengar, begitulah kata mereka. Dalam hati aku sedikit iri dengan si suku bersarung, bisa-bisanya orang Melayu Belitong pun memberi pujian.

Tak kusangka ketika mereka, memprotes harga yang kemahalan di kedai A-ling -- berbahasa dalam bahasa ibuku --- kontan serta merta tawa dan airmataku berderai. Inilah "pertemuan yang tak biasa" itu, Jawaban yang masih kucari sampai sekarang, begitu banyaknya komunitas Bugis di seluruh pesisir Riau Mainland, Riau Kepulauan, dan sekarang .. Belitong !

Aku senang dan bangga, orang-orang bersarung disebut beberapa kali dalam Laskar Pelangi, Bugis memng dikenal karena logat dan aksennya yang khas, pelaut yang mahir. Dan Bugis runs in my bloods, Alhamdulillah. Semoga Ikal tak punya pengalaman membosankan dengan orang-orang bersarung :-)

Wednesday, August 08, 2007

New Friend, Floater di mataku ...

08 Agustus 2007 jam 16:00 tiba-tiba seekor lalat imajinatif membayang di mata kiriku, kiri atas. Sempat kelimpungan karena awalnya kukira itu adalah seekor tawon yang menyerang mataku. Setelah mengibas-ngibas dan tidak juga mau pergi, kubuka kacamata silindris 225-ku untuk mengecek jika sekiranya ada kotoran serupa lalat disana yang mana hasilnya nihil. Tanpa berputus asa kucek bulu mataku siapa tahu kotoran jelaga genset yang kuperbaiki tadi ada disitu.

Saatnya bergabung dengan kelompok tua, rupanya. Di umur 30 kedatangan floater tesrsebut memang terasa sangat dini, tapi mengingat mata kiriku memang mengalami gangguan sejak umurku 10 tahun , aku cukup bisa menerima. Terlebih dokter SPM-ku bilang bahwa si Floater ini akan jadi teman seumur hidupku. Ayahku mendapat floater pada umur 55 tahun. He is 74 now.

Moral kali ini : Bersyukur atas perkawanan setia penglihatanku 30 tahun terakhir, bersyukur bahwa hanya seekor floater yang mencoba menguji kemampuan bersyukurku, Berdoa sepenuh ikhlas kepada sang Maha Melihat -- Al-Bashiiru -- semoga dipanjangkan penglihatan dan umurku..